BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dan masyrakat selama hidup pasti mengalami
perubahan-perubahan,ada peruabahan yang menarik adapula perubahan yang tidak
menarik (Kurang mencolok). Ada perubahan-peruahan yang terbatas maupun yang
luas, adapula yang datangnya cepat sekali. Perubahan-perubahan masyarakat dapat
mengenai nilai-nilai sosial,norma-norma sosial, susunan lembaga kemasyarakatan,
lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan
lain-lain.
Perubahan-perubahan
yang terjadi pada masyarakat dewasa ini merupakan gejala normal.Dalam
tempo cepat pengaruhnya biasa menjalar keagian-bagian dunia yang lain melalui
komunikasi modern.Dengan cepat pula masyarakat lain yang berada jauh dari
tempat tersebut dapat mengetahui sejumlah penemuan baru di bidang tehknologi,
begitupun penerapannya
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang menjadi acuan
pembahasan dalam makalah ini , yaitu:
1.
Apakah yang dimaksud
dengan perubahan soisal?
2.
Apa saja bentuk-bentuk perubahan
sosial?
3.
Apa saja faktor yang
menyebabkan peruban sosial?
4.
Apa saja faktor-faktor
yang menghambat terjadinya perubahan sosial?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Definisi Perubahan Sosial
Beberapa defenisi perubahan sosial menurut para
ahli yaitu sebagai berikut:
1.
Bruce J.Cohen,
mengemukakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan struktur sosial dan
perubahan pada organisasi sosial. Mis, perubahan dalam suatu segi kehidupan
soial karena terjadi perubahan dalam struktur sosial dan organisasi sosial.
Yang merupakan syarat utama dalam perubahan itu
adalah system sosial dalam pergaulan hidup yang menyangkut nilai-nilai
sosial budaya dan budaya masyarakat.
2.
Kingsley Davis,
menerjemahkan bahwa perubahan sosial merupkan bagian dari perubaha kebudayaan.
Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua baginya:kesenian, ilmu pengetahuan,
tehknologi, filsafat bahkan perubahan dalam bentuk serta aturan-aturan dalam
organisasi sosial. Misalnya, perubahan logat Aria setelah terpisa dari
induknya. Akan tetapi perubaha tersebur tidak mempengaruhi organisasi sosial
masyarakatnya. Perubahan-peruban tersebut lebih merupakan perubahan keudayaan
ketimban perubahan sosial.
3.
Soedjono Dirdjosiswono, merumuskan
perubahan sosial sebagai perubahan fundamental yang terjadi dalam struktur
sosial, sistem sosial dan organisai sosial.
4.
Gillin,
mengatakan bahwa perubahan-perubahan sosial adalah variasi dari cara-cara hidup
yang diterima, yang disebabkan karena kondisi geografis, kebudayaan materil,
komposisi penduduk,ideology bahkan adanya difusi atau penemuan-penemuan baru
dalam masyarakat.
Berdasarkan beberapa defenisi diatas, dapat
disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi di dalam
struktur sosial, system sosial dan organisasi sosial yang disebabkan oleh
adanya perubahan kondisi geografis, kebudayaan materil, komposisi
penduduk,ideology serta adanya penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
B. Bentuk-Bentuk perubahan sosial
Perubahan-Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakt dapat
dibedakan atas beberapa sudut pandang. Pertama dari sudut pandang waktu berlansungnya,
kedua dari sudut ruang lingkupnya, dan
yang terakhir dari sudut pandang kehendak agen purubahan.
1.
Berdasarkan proses berlangsungnya
Berdasarkn cepat lambatnya, perubahan sosial dibedakan menjadi dua bentuk umum yaitu perubahan yang berlangsun cepat dan perubahan
yang berlansung lambat. Kedua bentuk perubahan tersebut dalam sosiologi dikenal
dengan revolusi dan evolusi.
a.
Perubahan revolusi
Revolusi
adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan
menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi,
perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih
dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Ukuran
kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat memakan
waktu lama. Misalnya revolusi industri di Inggris yang memakan waktu puluhan
tahun, namun dianggap 'cepat' karena mampu mengubah sendi-sendi pokok kehidupan
masyarakat —seperti sistem kekeluargaan dan hubungan antara buruh dan majikan
yang telah berlangsung selama ratusan tahun. Revolusi menghendaki suatu upaya
untuk merobohkan, menjebol, dan membangun dari sistem lama kepada suatu sistem
yang sama sekali baru. Revolusi senantiasa berkaitan dengan dialektika, logika,
romantika, menjebol dan membangun.
Dialektika
revolusi mengatakan bahwa revolusi merupakan suatu usaha menuju perubahan
menuju kemaslahatan rakyat yang ditunjang oleh beragam faktor, tak hanya figur
pemimpin, namun juga segenap elemen perjuangan beserta sarananya. Logika
revolusi merupakan bagaimana revolusi dapat dilaksanakan berdasarkan suatu
perhitungan mapan, bahwa revolusi tidak bisa dipercepat atau diperlambat, ia
akan datang pada waktunya. Kader-kader revolusi harus dibangun sedemikian rupa
dengan kesadaran kelas dan kondisi nyata di sekelilingnya. Romantika revolusi
merupakan nilai-nilai dari revolusi, beserta kenangan dan kebesarannya, di mana
ia dibangun. Romantika ini menyangkut pemahaman historis dan bagaimana ia
disandingkan dengan pencapaian terbesar revolusi, yaitu kemaslahatan rakyat.
Telah banyak tugu peringatan dan museum yang melukiskan keperkasaan dan
kemasyuran ravolusi di banyak negara yang telah menjalankan revolusi seperti
yang terdapat di Vietnam, Rusia, China, Indonesia, dan banyak negara lainnya.
Menjebol dan membangun merupakan bagian integral yang menjadi bukti fisik
revolusi. Tatanan lama yang busuk dan menyesatkan serta menyengsarakan rakyat,
diubah menjadi tatanan yang besar peranannya untuk rakyat, seperti di Bolivia,
setelah Hugo Chavez menjadi presiden ia segera merombak tatanan agraria, di
mana tanah untuk rakyat sungguh diutamakan yang menyingkirkan dominasi para
tuan tanah di banyak daerah di negeri itu
Evolusi
pada dasarnya berarti proses perubahan dalam jangka waktu tertentu. Dalam
konteks biologi modern, evolusi berarti perubahan sifat-sifat yang diwariskan
dalam suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Sifat-sifat yang menjadi dasar dari evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan
pada keturunan suatu makhluk hidup. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan
gen oleh mutasi, transfer gen antar populasi, seperti dalam migrasi, atau antar
spesies seperti yang terjadi pada bakteria, serta kombinasi gen mealui
reproduksi seksual. Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles
Darwin, namun sebenarnya biologi evolusi telah berakar sejak jaman Aristoteles.
Namun demikian, Darwin adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi
yang telah banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini,
teori Darwin tentang evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh
mayoritas masyarakat sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa
evolusi.
2.
Berdasarkan ruang
lingkupnya
Berdasarkan ruang
lingkupnya, perubahan sosial dibagi menjadi dua, yaitu perubahan sosial yang
berpengaruh besar dan perubahan sosial yang berpengaruh kecil.
a.
Perubahan berpengaruh
besar
Suatu perubahan dikatakan berpengaruh besar jika perubahan
tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan pada struktur kemasyarakatan,
hubungan kerja, system mata pencaharian, dan stratifikasi
masyarakat.Sebagaimana tampak pada perubahan masyarakat agraris menjadi industrialisasi.
b.
Perubahan berpengaruh
kecil
Perubahan-perubahan berpengaruh kecil
merupakan perubahan perubahan yang terjadi pada struktur sosial yang tidak
membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.
C. Faktor-faktor yang Menyebabkan Perubahan Sosial
1.
Faktor Intern
Ada
beberapa faktor yang bersumber dalam masyarakat itu sendiri yang menyebabkan
terjadinya perubahan sosial, yaitu:
a.
Perubahan penduduk
Ada beberapa faktor yang bersumber dalam masyarakat itu
sendiri yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial, yaitu perubahan penduduk,
penemuan-penemuan baru, konflik dalam masyarakat, dan pemberontakan.
b.
Penemuan-penemuan baru
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan
barang dan jasa semakin bertambah kompleks. Oleh karena itu berbagai penemuan
baru diciptakan oleh manusia untuk membantu atau memudahkan masyarakat dalam
memenuhi kebutuhannya. Penemuan baru yang menyebabkan perubahan pada masyarakat
meliputi proses discovery, invention, dan inovasi.
1)
Discovery
,
yaitu suatu penemuan unsur kebudayaan baru oleh individu atau kelompok dalam
suatu masyarakat. Unsur baru itu dapat berupa alat-alat baru ataupun ideide
baru.
2)
Invention,
yaitu
bentuk pengembangan dari suatu discovery, sehingga penemuan baru itu mendapatkan
bentuk yang dapat diterapkan atau difungsikan. Discovery baru menjadi invention
apabila masyarakat sudah mengakui, menerima, serta menerapkan penemuan baru ini
dalam kehidupan nyata di masyarakat.
3)
Inovasi
atau proses pembaruan, yaitu proses panjang yang meliputi suatu penemuan unsur
baru serta jalannya unsur baru dari diterima, dipelajari, dan akhirnya dipakai
oleh sebagian besar warga masyarakat.
c.
Konflik dalam
Masyarakat
Suatu konflik yang kemudian disadari
dapat memecahkan ikatan sosial biasanya akan diikuti dengan proses akomodasi
yang justru akan menguatkan ikatan sosial tersebut. Apabila demikian, maka
biasanya terbentuk keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelum terjadi konflik.
Contohnya konflik antarteman di sekolah. Konflik dapat merubah kepribadian
orang-orang yang terlibat di dalamnya, misalnya jadi murung, pendiam, tidak mau
bergaul, dan lain-lain. Namun apabila orang-orang yang terlibat konflik sadar
akan hal itu, maka mereka akan berusaha untuk memperbaiki keadaan itu agar
lebih baik dari sebelumnya.
d.
Pemberontakan atau
Revolusi
2.
Faktor Ekstern
a.
Perubahan alam
Bagi manusia, alam mempunyai makna yang
sangat penting bagi kehidupannya. Misalnya alam mempunyai nilai estetika yang
mendorong manusia untuk cinta pada alam, alam sebagai sumber penyediaan
bahan-bahan makanan dan pakaian, serta alam menjadi sumber kesehatan,
keindahan, dan hiburan atau rekreasi.
Mengingat pentingnya alam bagi
kehidupan manusia, maka sudah seharusnyalah kita menjalin keserasian hubungan
dengan alam yang ada di sekitar kita agar tetap terjaga kelestariannya. Namun
apa yang terjadi? Tidak jarang tindakan manusia justru mengakibatkan munculnya
kerusakan alam. Misalnya tindakan manusia menebang hutan secara liar. Tindakan
tersebut dapat menimbulkan banjir dan tanah longsor pada musim penghujan karena
terjadinya pengikisan tanah oleh air hujan (erosi). Akibatnya banyak masyarakat
yang kehilangan tempat tinggal, keluarga, dan sarana umum lainnya.
b.
Peperangan atau
pemberontakan
Peperangan yang terjadi antara negara
yang satu dengan negara yang lain dapat menyebabkan terjadinya perubahan yang
sangat mendasar, baik seluruh wujud budaya (sistem budaya, sistem sosial, dan
unsur-unsur budaya fisik) maupun seluruh unsur budaya (sistem pengetahuan,
teknologi, ekonomi, bahasa, kesenian, sistem religi, dan kemasyarakatan).
Perubahan-perubahan itu umumnya terjadi pada negara yang kalah perang karena
biasanya negara yang menang cenderung untuk memaksakan nilai-nilai, budaya,
cara-cara, dan lembaga kemasyarakatannya kepada negara tersebut
c.
Pengaruh budayah
masyarakat lain melalui difusi(penyebaran kebudayaan), akulturasi ( pembauran
antar budaya yang masih terlihat masing-masing sifat khasnya), asimilasi
(pembauran antar budaya yang menghasilkan budaya yang sama sekali baru batas
budaya lama tidak tampak lagi)
D. Faktor-Faktor penghambat perubahan sosial
Dalam dinamika masyarakat, selain
terdapat faktor-faktor yang dapat mendorong bagi berlangsungnya proses
perubahan sosial, juga terdapat faktor-faktor yang dapat menghalangi atau
menghambatnya. Adapun faktor-faktor yang diperkirakan dapat menghambat atau
menghalangi bagi terjadinya proses perubahan sosial tersebut antara lain:
1.
Kurangnya hubungan
terhadap masyarakat lain; suku-suku bangsa yang masih di pedalaman
2.
Pendidikan yang
terbelakang
3.
Masyarakat yang
bersikap tradisional; mempertahankan tradisi, penguasa yang konservatif
4.
Adanya kepentingan
yang tertanam dengan kuat sekali pada sekelompok orang (Vested Interest)
kelompok yang sudah mapan biasanya tidak menghendaki
5.
Terjadi perubahan
karena takut posisinya terancam, takut hidup susah
6.
Ketakutan akan
terjadi disintegrasi
7.
Prasangka buruk
terhadap unsure budaya asing
8.
Hambatan ideologis
adanya anggapan bahwa suatu perubahan bertentangan dengan suatu ajaran agama
tertentu dll.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
uraian isi makalah kami diatas, maka kami dapat memetik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Perubahan
sosial adalah perubahan yang terjadi di dalam struktur sosial, sistem sosial
dan organisasi sosial yang disebabkan oleh adanya perubahan kondisi geografis,
kebudayaan materil, komposisi penduduk,ideology serta adanya penemuan-penemuan
baru dalam masyarakat.
2. Bentuk-bentuk
perubahan sosial ada dua, yaitu:
a. Berdasarkan proses berlangsungnya ada dua yaitu perubahan
revolusi dan evolusi
b. Berdasarkan
ruang lingkupnya ada dua, yaitu perubahan berpengaruh besar dan berpengaruh
kecil
3. Faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial yaitu:
a. Faktor
Intern, diantaranya: perubahan penduduk, penemuan-penemuan
baru, konflik dalam masyarakat, pemberontakan atau revolusi.
b. Faktor
Ekstern, diantaranya: perubahan alam, peperangan atau pemberontakan, pengaruh budaya
masyarakat lain.
B. Saran
Dengan adanya materi sosiologi
ini, kami berharap akan semakin menambah wawasan kita tentang
perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat sehingga kita dapat
melakukan pengendalian terhadap-perubahan-perubahan tersebut.
Daftar
pustak
Abd. Rasyid
Masri, S.Ag M.Pd. M.Si. Sosiologi. Alauddin Press,2009
Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu
Pengantar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1990
Tri Wibowo dan Budi Santoso, Teori
Sosiologi Modern, Perdana Media Grup,Jakarta: 2004
Doyle Paul Jhoson, Roert M. L. Lawang
(ed), Teori Sosiologi Klasik dan Modern, Jilid I dan Jilid II. Jakarta:
2007
Ilyas
Ba-Tunus, farid Ahmad, Sosiologi Islam dan Masyarakat Kontemporer,
Bandung: Mizan, 2000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar