Minggu, 05 Maret 2017

Contoh Essay LPDP “Rencana Studi”







“Rencana Studi”

Saya menyelesaikan program strata satu saya di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Latar belakang keilmuan saya adalah Tafsir Hadits dengan konsentrasi pada prodi Ilmu Hadits. Saya lulus dengan predikat cumlaude dengan IPK 3,83. Saya juga memiliki pengalaman sebagai Sekretaris Himpunan Mahasiswa Tafsir Hadis. Di lembaga sini, saya banyak terlibat dengan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan Tafsir Hadis seperti seminar nasional dan penelitian ilmiah. Dasar Ilmu Tafsir dan Hadits di UIN Alauddin Makassar sudah bisa menjadi modal saya untuk terus mempelajari dan meningkatkan pemahaman saya tentang ilmu Tafsir dan Hadits ke jenjang megister.

 

Untuk program S2 nantinya, saya ingin meneruskan studi S2 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun ajaran 2017/2018. Saya memilih UIN Syarif Hidayatullah Jakarta karena universitas ini memiliki reputasi yang sangat baik dan merupakan universitas Islam terbaik yang berada di ranking pertama perguruan tinggi Islam di Indonesia versi Webometrics Januari 2015. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga menjadi perguruan tinggi Islam pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA) pada tanggal 26 April 2016. Di samping itu, sudah banyak juga alumni dari UIN Syarif Hidayatullah yang telah berjasa bagi dunia pendidikan, politik dan agama di Indonesia seperti misalnya Nurcholish Madjid, Azyumardi Azra, Nasaruddin Umar,  dan lain-lain. sehingga saya berharap dengan melanjutkan studi di UIN Syarif Hidayatullah setidaknya juga dapat seperti mereka dengan berkontribusi sedini mungkin untuk Indonesia.

Di Program Magister UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya berencana untuk mengambil minat di bidang Tafsir Hadis dengan konsentrasi di bidang Hadis dan Tradisi Kenabian. Sebab, bidang tersebut sejalan dengan fokus dan minat studi saya yang juga sesuai dengan disiplin ilmu yang saya peroleh dijenjang S1. Studi terkait dengan Al-Quran dan Hadits telah menjadi minat saya sejak di Pesantren, terlebih lagi ketika saya memutuskan menjadi mahasiswa di UIN Alauddin Makassar. Fokus studi inilah yang selanjutnya akan saya dalami untuk terjun sebagai pengajar dan pendidik di jenjang Perguruan Tinggi (dosen), sekaligus juga sebagai peneliti. Dengan begitu, saya turut mengambil bagian dalam pembangunan bangsa Indonesia melalui bidang pendidkan agama, khususnya di bidang Tafsir Hadits, sekaligus berperan serta dalam masyarakat melalui pembangunan penelitian yang akan saya lakukan. 

Pada program studi ini saya akan menempuh total sks sebanyak 52 (lima puluh dua) sks hingga akhir studi. Struktur perkuliahan terdiri dari mata kuliah wajib, mata kuliah peminatan dan mata kuliah pilihan yang bebas dipilih sendiri oleh mahasiswa. Ada lima mata kuliah wajib yaitu: Tafsir dan Hadis, Pemikiran Islam, Hukum Islam, Pendekatan dan Metodologi Studi Islam, Sejarah Peradaban Islam dan Metodologi Penelitian. Adapun untuk mata kuliah peminatan yaitu saya akan mengambil konsentrasi pada kajian Ilmu Hadits. Program tersebut dibagi menjadi 4 (empat) semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 4 semester (2 tahun) dan selama-lamanya 8 semester (4 tahun) termasuk penyusunan Tesis. Namun, dalam rencana saya, saya akan menyelesaikan studi magister sesegera mungkin dengan tepat waktu yaitu maksimal 2 tahun. Harapanya dengan menyelesaikan program ini saya dapat mengambil peran untuk dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan  pemikiran wacana keagamaan dan menambah khazanah kajian-kajian keislaman, serta memperdalam dan memperluas wawasan ummat Islam di Indonesia. 

Menjalani masa kuliah di UIN Syarif Hidayatullah nantinya saya tidak hanya ingin kuliah saja, akan tetapi saya juga ingin aktif berpatisipasi pada kegiatan-kegiatan ekstra kampus yang dapat menunjang wawasan saya. Kegiatan yang dimaksud tentunya kegiatan yang ada kaitannya dengan bidang ilmu yang saya tekuni, misalnya bergabung dengan Center for Quranic Studies di Jakarta. Harapannya, dengan bergabung di lembaga tersebut akan menambah wawasan saya dan juga dapat ikut melaksanakan penelitian kritis-analitis dalam rangka ikut menyelesaikan persoalan sosial kemasyarakatan di indonesia yang terkait dengan disiplin keilmuan al-Qur’an dan Hadis.

Setelah menimba ilmu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta nantinya, saya berharap ingin melanjutkan studi S3 untuk lebih mendalami ilmu tersebut. Tujuan karir jangka panjang saya adalah bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar baik melalui transfer knowledge process formal maupun informal, sesuai cita-cita saya sebagai seorang dosen dan juga sebagai peneliti di bidang tafsir sosial-keagamaan. Besar harapan saya beasiswa LPDP menjadi sarana saya untuk melanjutkan studi saya sehingga memungkin saya memberikan kontribusi yang lebih untuk bangsa dan negara Indonesia di masa depan.



Contoh Essay LPDP “Sukses Terbesar Dalam Hidupku”







“Sukses Terbesar Dalam Hidupku”

Man Jadda Wa Jada “siapa yang bersungguh-sungguh, maka pasti ia akan berhasil”. Kalimat tersebut adalah sebuah pepatah Arab yang sering di sampaikan oleh guruku pada saat saya masih nyantri di pesantren. Bermula dari itu, kalimat inspirasi tersebut selalu saya jadikan sebagai mantra sakti untuk mendorong rasa semangat dan optimis saya dalam menjalani hidup dengan penuh harapan akan masa depan. Bagi saya, Man Jadda Wa Jada bukan hanya sekedar kata-kata motivasi, akan tetapi juga sebagai filosofi hidup untuk tidak menyerah terhadap kondisi apapun yang dihadapi demi meraih kesuksesan di masa depan.
 
Semua orang menginginkan yang namanya sukses, kalau kita ditanya, hal apakah yang paling diinginkan di dunia ini, jawabanya yaitu pasti sukses karena tidak ada orang yang ingin gagal dalam hidupannya. Setiap orang memiliki persepsi masing-masing dalam memaknai sebuah kesuksesan. Pada umumnya, sukses selalu diidentikkan sama dengan keberhasilan, capaian, perolehan atau mendapatkan kebahagiaan baik itu karena kekayaan, penghargaan, status ataupun jabatan, dan umunya bersifat materi. Menurut saya, sukses adalah ketika kita menjadi pribadi yang menginspirasi dan bermanfaat bagi orang lain dengan lingkungan sekitar, bukan hanya sekedar capaian keberhasilan, akan tetapi juga sukses yang dapat membawa kebahagiaan dan pengaruh baik bagi lingkungan sekitar kita. Tanpa bisa memberikan manfaat kepada orang lain, kesuksesan itu kurang memiliki makna.

Selepas tamat dari bangku sekolah dasar, Ayah memutuskan untuk membawa saya ke sebuah Pondok Pesantren di Sulawesi Barat. Lokasi yang cukup jauh dari halaman tempat tinggalku. Di mana ketika banyak dari temanku melanjutkan studi ke sekolah-sekolah negeri yang begengsi, sementara saya harus berpisah dengan mereka dan lebih memilih dunia baru dengan teman-teman baru yang asing bagiku. Sejak itu usia saya baru menginjak 13 tahun. Dan, kali pertama dalam hidup ini ditinggal ibu di tempat yang serasa asing. Seakan-akan rasanya saya tengah di buang oleh orang tua saya. Saya merasa belum siap hidup tanpa ibu. 

Saya masih ingat betul ketika pertama kali menginjakkan kaki di pesantren. Hari-hari pertama menjalani kehidupan disana terasa sangat berat dan merasa tertekan karena kehidupan kita diatur selama 24 jam perhari selama seminggu. Harus shalat berjamah, mengaji, bangun di jam 03:30 pagi dan begitu banyak kegiatan yang tidak terbiasa bagiku. Pesantren seakan menjadi penjara suci bagiku. di mana kita hidup serba terikat, dengan berbagai aturan, kegiatan padat dengan sanksi yang berat, hidup serba terbatas, makan pun hanya sekedarnya saja.

  Sukses terbesar dalam hidupku adalah survive, yaitu dapat hidup mandiri dengan kondisi jauh dari orang tua. Tidak semua santri bisa betah tinggal mondok di Pesantren karena pada dasarnya kehidupan di Pondok Pesantren jauh lebih berat dibandingkan dengan kehidupan di sekolah umum. Sejak awal, para santri dididik mandiri, sehingga kita dituntut memiliki keterampilan hidup bermacam-macam. Tantangannya mulai dari proses latihan kemandirian, disiplin diri yang kuat, hingga adaptasi terhadap lingkungan yang baru dengan teman yang beragam. Tidak kerasan/betah juga muncul karena aturan pondok yang ketat jika dibandingkan dengan kehidupan mereka sebelumnya yang serba-bebas, termasuk keterbatasan fasilitas, sarana dan prasaran. Namun, dengan penuh sabar dan belajar sungguh-sungguh akhirnya saya bisa melalui ini semuanya. Ini saya lakukan demi untuk menyiapkan masa depan yang gemilang. Karena masa depan bangsa ini, sangat tergantung dari bagaimana para generasi mudanya menyiapkan diri.


Sebagai seorang yang tumbuh dan dibesarkan di lingkungan pesantren, sejak kecil saya banyak belajar terhadap nilai-nilai pesantren. Menurut saya nilai-nilai pesantren yang banyak memperngaruhi saya adalah semangat pengabdian pada masyarakat. Dan itu ditambahkan pada nilai lain yang memang menjadi karakter pesantren yaitu keikhlasan. Semangat pengabdian melayani umat inilah yang mendorong saya untuk mengabdikan diri pada kegiatan-kegiatan sosial dan dunia volunteer. Dengan menjalani kehidupan seperti ini saya menganggap jalan hidup saya lebih bermanfaat. Kedepanya besar harapan saya beasiswa LPDP ini menjadi sarana saya untuk meraih kesuksesan selanjutnya dalam kehidupan saya serta memungkin saya memberikan kontribusi yang lebih untuk bangsa dan negara Indonesia di masa depan.

Contoh Essay LPDP "Peranku Bagi Indonesia"



Persipan Keberangkatan Angkatan 81 LPDP


                                            

                                            “Peranku Bagi Indonesia”


Sebagai anak bangsa yang lahir dan dibesarkan di negeri ini, sudah menjadi keharusan bagi kita untuk berperan dan berkontribusi untuk Indonesia. Sikap ini penting agar dapat memecahkan masalah-masalah yang sedang melanda bagsa kita saat ini. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk negeri ini, sesuai dengan kapasitas dan kemampuan masing-masing, bahkan setiap yang kita lakukan dalam hidup selama bernilai positif sudah menujukkan peran kita terhadap Indonesia. Maka tak ada alasan lagi bagi kita untuk berdiam diri. Sebagai calon-calon penerus bangsa tentunya memiliki tanggung jawab untuk membangun, memajukan, dan membawa negara kearah yang lebih baik.

Di masa kuliah, saya memulai memberikan kontribusi sedini mungkin untuk Indonesia. Bersama beberapa teman saya menggagas berdirinya sebuah komunitas dengan nama Rumah Peka, sebuah komunitas yang fokusnya pada kegiatan pendidikan non formal untuk anak jalanan di kota Makassar. Di komunitas ini saya diamanahi sebagai sekertaris umum dan sampai saat ini masih aktif sebagai dewan pembina. Setiap dua kali sepekan kami turun untuk membantu anak-anak jalanan belajar, baik itu belajar membaca, menulis, menghitung dan lain-lain. Selain itu, melalui komunitas ini, kami juga membuat kegiatan Festival Anak Bangsa. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk menumbuhkan motivasi berkreasi serta mental anak-anak jalanan, dan ingin merubah mindset masyarakat bahwa selama ini anak jalanan yang identik sebagai anak peminta-minta dapat berubah menjadi anak yang mampu melakukan sebuah perubahan bagi diri dan lingkungannya. Saya dan teman-teman tidak berhenti sampai disitu, saya terus berupaya berkarya sebagai perwujudan bakti saya kepada Indonesia. Melalui kemunitas ini pula, saya dan teman-teman menjalin kerjasama dengan Human Social Global Soft (HS Glosoft) dan Gerakan Indonesia Muda (Garda) untuk mengadakan sebuah workshop di perkampungan kusta di kota Makassar. Tujuan dari workshop ini adalah untuk membina para penyandang kusta agar tetap produktif dan tidak putus asah dengan kondisinya yaitu dengan program pengembangan kreatifitas dengan memanfaatkan sampah plastik. 

Saya juga bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Pemuda Indonesia (HIPMI Maros Raya), sebuah organisasi yang menghimpun mahasiswa dan pemuda yang berasal dari kab. Maros. Peran yang saya lakukan untuk Indonesia melalui lembaga ini yaitu ketika menjabat selaku ketua umum priode 2013-2014, saya dan teman-teman menginisiasi untuk melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan, salah satunya Go Green, yaitu dengan melakukan penanaman seribu pohon untuk masyarakat sekitar pabrik semen di kabupaten Maros. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mewujudkan lingkungan masyarakat yang sehat, hijau, bersih dan segar karena selama ini kawasan tesebut tercemar akibat dampak debu dan limbah pabrik. Selain itu, kami juga melakukan advokasi dan pendampingan masyarakat sekitar pabrik akibat dampak debu dari pabrik, yaitu dengan cara memfasilitasi masyarakat dengan pihak pabrik semen untuk duduk berdiskusi dalam satu forum guna mendengarkan aspirasi masyarakat terkait dampak keberadaan pabrik semen tersebut. Berbagai bentuk kegiatan dan karya tersebut merupakan wujud pengabdian saya kepada bangsa ini.

Indonesia adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, yaitu mencapai hingga 12,7 persen dari populasi dunia. Menurut data The Pew Forum on Religion & Public Life tahun 2010, dari 205 juta penduduk Indonesia, dilaporkan sedikitnya 88,1 persen beragama Islam. Namun, jumlah ini tidak diikuti dengan kualitas. Akibatnya, umat Islam Indonesia tertinggal dalam berbagai sektor. Oleh karena itu, saya telah memutuskan untuk melanjutkan studi megister di bidang Tafsir Hadis. Harapannya dengan melanjutkan program megister di bidang Tafsir Hadis, saya sedikit dapat berperan dan membantu memperkuat kualitas Islam di Indonesia. Saya memiliki background akademik yang baik pada bidang ini, saya menyelesaikan program S1 di bidang Tafsir Hadis dan lulus dengan predikat cumlaude dengan IPK 3,83. Saya juga memiliki pengalaman sebagai Sekretaris Himpunan Mahasiswa Tafsir Hadis. Di lembaga sini, saya banyak terlibat dengan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan Tafsir Hadis seperti seminar nasional dan penelitian ilmiah.

 

Saya memiliki mimpi agar ummat Islam di Indonesia bisa maju. Kemajuan  ummat Islam Indonesia adalah juga kemajuan rakyat Indonesia. Saya ingin menjadi bagian dari kemajuan dan kejayaan Indonesia. Oleh karena itu, bila saya berkesempatan mendapatkan beasiswa ini, saya ingin mengambil peran sebagai seorang dosen dan berkomitmen untuk melanjutkan pendidikan sampai jenjang doktor. Di samping itu, saya juga ingin menjadi peneliti dengan cara bergabung di lembaga-lembaga tempat pengkajian khazanah pengetahuan Islam, sehingga saya dapat berperan membuat dunia pemikiran Islam Tanah Air berkembang dan tentunya dapat membantu menigkatkan kualitas keislaman di Indonesia. Semoga kelak saya termasuk dalam generasi yang bisa memberikan warna perubahan bagi negeri ini. Amin.